Eolmana eolmana deo neoreul
Ireoke baraman bomyeo honja
I baram gateun sarang i geoji gateun sarang
Gyesokhaeya nega nareul sarang hagenni . . .
Minwoo
menarik nafas cukup panjang untuk kesekian kalinya setelah mendengarkan lagu
itu. Dibukanya headphone di kepalanya, disandarkan kepalanya dekat pohon. Dia
resah dan bimbang. Tak tahu apa yang harus dilakukannya. Semakin kuat dia
mencoba melupakannya semakin kuat juga perasaan tersebut. Dia menyadari terlalu
jauh perbedaan antara mereka berdua. Bagaikan langit dan bumi. Mereka tak kan
bisa disatukan, ya seperti air dan api. Harus ada salah satu yang mengalah.