Rabu, Juli 04, 2012

THAT WOMAN (song fiction)


Eolmana eolmana deo neoreul
Ireoke baraman bomyeo honja
I baram gateun sarang i geoji gateun sarang
Gyesokhaeya nega nareul sarang hagenni . . .


Minwoo menarik nafas cukup panjang untuk kesekian kalinya setelah mendengarkan lagu itu. Dibukanya headphone di kepalanya, disandarkan kepalanya dekat pohon. Dia resah dan bimbang. Tak tahu apa yang harus dilakukannya. Semakin kuat dia mencoba melupakannya semakin kuat juga perasaan tersebut. Dia menyadari terlalu jauh perbedaan antara mereka berdua. Bagaikan langit dan bumi. Mereka tak kan bisa disatukan, ya seperti air dan api. Harus ada salah satu yang mengalah.
Dia selalu bertanya pada dirinya sendiri, harus berapa lama kah dia akan seperti ini? Menatap wanita tersebut dalam kesendiriannya. Mendengarkan tawa ceria wanita tersebut dalam diamnya. Melihat senyuman manis wanita tersebut dalam kemirisan hatinya.
Harus berapa lama kah, dia berteriak dalam hatinya bahwa dia mencintai wanita tersebut?
Bahwa dia sangat  menyayanginya?
Dan harus berapa lama kah, dia menantikan wanita tersebut untuk melewatinya di setiap pagi?
Harus berapa lama kah??
Tidak ada usaha bukan berarti dia pengecut. Hanya saja dia tahu betul apa yang terjadi jika dia memberontak. Bukan berakibat kepadanya tetapi wanita tersebut. Dia bahkan tak pernah bisa untuk berharap lebih. Ya tak pernah. Karena harapan tersebut hanyalah mimpi buruk baginya. Untuk semenatra ini yang dia inginkan cuma satu. Wanita tersebut menyadari keberadaannya. Hanya itu. Menyadari keberadaannya. Tak kurang dan tak lebih. Mungkin ...

얼마나 얼마나 너를
이렇게 바라만 보며 혼자
바보 같은 사랑 거지 같은 사랑
계속해야 네가 나를 사랑 하겠니

Eolmana eolmana deo neoreul
Ireoke baraman bomyeo honja
I baram gateun sarang i geoji gateun sarang
Gyesokhaeya nega nareul sarang hagenni . . .

Just how much more do I have to
gaze at you alone
This love that came like the wind, this beggar like love
If I continue this way, will you love me?

Ost secret garden-geuyeoja/that woman



Tidak ada komentar:

Posting Komentar